Pages

Usia terbaik untuk mandiri

 Lebih tepatnya setelah melewati (bukan menghindari) masa atau periode krisis seperempat abad (quarter-life crisis):


  1. Mempertanyakan tujuan hidup; yang pada kesimpulannya setiap manusia memang harus menempatkan prikemanusiaan di atas segalanya (humanisme) demi mencapai kehidupan yang penuh sensorium.
  2. Cemas terhadap pekerjaan yang (ternyata) tidak sesuai 'katanya'; yang pada kesimpulannya semua pekerjaan positif adalah sama, sama-sama ada pertanggungjawabannya, sama-sama butuh pengorbanan, dan sama-sama ada celah mendatangkan nominal yang besar. Di lain spektrum kita bisa menjadikan hukum sebab-akibat atau pengadilan akhirati sebagai penenang rohani kita untuk fakta-fakta menyakitkan tentang penjahat yang digaji oleh uang rakyat kenyang makan nyenyak tidur, tetapi tak perlu juga berlebihan speak up menggunakan embel-embel agama agar kualitas berpikir kita tetap logis, waras, dan bisa bangkit berdasarkan perkembangan zaman serta menghilangkan prinsip "semua akan indah pada waktunya".
  3. Khawatir dengan relasi dan navigasi sosial yang (ternyata) banyak hubungan sosial yang palsu; yang pada kesimpulannya kita tidak harus membahagiakan semua orang untuk sadar penuh atas kebahagiaan diri sendiri.
  4. Dibingungkan dengan keputusan pribadi yang menyangkut masa depan (apapun kontekstualnya); yang pada kesimpulannya semua keputusan harus berdasarkan prikemanusiaan (lagi-lagi humanisme), moderasi yang tepat, dan benar-benar membuang sikap tidak enakkan.
  5. Hidup 'sendiri' untuk pertama kalinya; yang pada kesimpulannya benar-benar menyadari karakteristik kehidupan yang sesungguhnya yang memberitahu kita bahwa dalam hidup selalu saja ada survive yang perlu dibiasakan dengan merendah hati.

Tidak ada formula baku untuk penanganan treatment dan maintenance dalam kehidupan manusia yang berbeda-beda jalan kehidupan untuk bermandiri, selain tidak sepenuhnya kata-kata motivator adalah kesempurnaan pengalaman pribadi (seringkali menambah karangan agar lebih dramatis), juga setiap manusia memang harus melewati semuanya tanpa meng-hack kehidupan agar tidak semakin ribet di kemudian hari.

Saya pribadi bisa merasakan atmosfer kemandirian bisa membuat hidup lebih sangat-sangat fokus, btw tinggal di rumah sendirian cukup hening (bahkan sangat hening), tetapi hal demikian akan menjadi fleksibel ketika saya sudah beristri nanti, dan tidak lagi dikatakan mandiri karena sudah jelas harus kompak di 'kerja kelompok' dunia yang sesungguhnya

source : https://qr.ae/pvBrp5 by Jek nistel

ABDISR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar