Pages

Sekelumit pandangan kaum Stoisisme


kita tau bahwa Hidup selaras dengan alam. menuntut kita menyadari adanya keterkaitan (interconnectedness) di kehidupan ini. Stoisisme melihat segala sesuatu di alam semesta ini sabagai keterkaitan, bagaikan jaring jaring raksasa, termasuk semua peristiwa di dalam hidup kita sehari hari, dengan kata lain, kejadian-kejadian yang ada di dalam hidup kita adalah hasil rantai peristiwa yang panjang, dari peristiwa "besar" sampai peristiwa yang terkesan "remeh sekalipun.

jadi, jika suatu hari kita menginjak tai kucing di jalan, (umumnya tidak sengaja), maka ini bukanlah sebuah peristiwa acak/random, tetapi adalah hasil rantai banyak peritiwa lain, misalnya, si kucing e'ek disitu karena memang sudah kebelet dan pada saat itu titik tersebut tampak nyaman untuk si kucing buang hajat, kemudian, kita pas sedang melewati jalanan tersebut dan sibuk stalking media sosial mantan hehe, sampai tidak memperhatikan jalan, dan JREK! Terinjaklah tai kucing itu oleh kita

tidak ada peristiwa yang betul betul "kebetulan" atau, dengan kata lain, sesuatu yang sudah terjadi dimasa lalu dan sedang terjadi apada detik ini juga adalah hal tak terhindarkan karena merupakan mata rantai dari peristiwa-peristiwa sebelumnya,

begitu juga dengan hal hal lain, beberapa orang yang silih berganti di hidup kita pun demikian, mereka mengajarkan kita banyak hal baik dan buruk yang harus dan tidak harus kita lakukan dimasa depan nanti, 

mereka terkadang menyadarkan kita akan sesuatu yang belum pernah kita sadari tapi kita merasa hidup kita baik baik saja, padahal ada yang salah..

mungkin kamu mungkin berfikir bahwa ini mirip dengan konsep "takdir" perbedaannya adalah stoisisme tidak mengharuskan adanya dewa-dewi atau Tuhan yang merancang keterkaitan peristiwa-peristiwa ini, sebagai filsuf Stoa mengatribusikannya kepada Tuhan,

sementara sebagian lainnya sekedar melihat alam semesta sebagai mekanisme raksasa yang bergerak menuruti hukum hukum alam, sama seperti konsep nalar di atas, tidak terlalu penting "dari mana" keterkaitan ini ada untuk kita bisa menjadikan Stoisisme sebagai laku hidup, yang penting adalah menyadari bahwa eksistensi setiap manusia adalah bagian dari Alam yang lebih besar, Hidup kita sangat terkait di jaring semesta ini, dan semua peristiwa di dalam hidup ini menanti hukum dan aturan "Alam"

-filosofi teras

ABDISR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar