Sam Altman, bos besar di OpenAI, cerita tentang perjalanan seru dan tantangan yang mereka hadapi sejak mulai pada akhir 2015. Dulu, pas mereka mulai ngomongin tentang Artificial General Intelligence (AGI), banyak yang anggap mereka gila. Bahkan, ada ilmuwan AI terkenal yang sampai ngirim pesan ke wartawan buat ngejek dan ngeremehin usaha mereka. Tapi meskipun diejek, OpenAI dan DeepMind tetap jalan terus, berani ngomongin AGI di tengah ejekan banyak orang.
Sam bilang, saat ini adalah momen penting dalam sejarah manusia. Kita ada di ambang perubahan besar berkat perkembangan AI. Dia jelasin kalau AGI punya potensi besar buat bantu manusia, ngatasin kemiskinan, dan bikin hidup lebih bahagia. Tapi, di sisi lain, AGI juga bisa jadi ancaman besar, bisa aja menghancurkan peradaban manusia, baik disengaja atau enggak. Sam bandingin ancaman ini dengan totalitarianisme yang digambarin di novel "1984" karya George Orwell dan histeria massa di "Brave New World" karya Aldous Huxley, di mana teknologi bisa dipakai buat menindas dan ngendalikan pikiran manusia.
Sam juga ngomongin betapa pentingnya diskusi antara pemimpin, insinyur, dan filsuf buat ngerti dan ngatur kekuatan yang dihasilkan oleh AI. Ini bukan cuma obrolan teknis, tapi juga tentang kekuasaan, sistem politik, dan sistem ekonomi yang ngaruhin penggunaan dan pengendalian teknologi AI. Sam bilang pentingnya feedback dari berbagai pihak buat ngebentuk dan ngarahin perkembangan AGI supaya tetap positif dan sesuai nilai-nilai kemanusiaan.
Sam bangga bisa kenal dan ngobrol dengan banyak orang berpengaruh di OpenAI yang mau berbagi wawasan dan ikut diskusi mendalam tentang dampak AI. Dia janji bakal terus lanjutin diskusi ini, ngerayain pencapaian komunitas AI, dan nanggepin kritik dengan tujuan terus memperbaiki dan berkontribusi pada kemajuan teknologi ini.
Selain itu, Sam juga cerita tentang gimana OpenAI harus hadapin tekanan dari perusahaan lain yang bergerak cepat dalam pengembangan AI. Mereka harus tetap pada misi dan nilai-nilai mereka meskipun ada godaan buat ngambil jalan pintas. Struktur organisasi OpenAI yang unik, yang nggabungin elemen profit terbatas dengan kontrol nonprofit, bikin mereka bisa ambil keputusan yang nggak biasa dan fokus pada dampak jangka panjang.
Sam ngaku kalau jaga keselamatan dan keselarasan AI itu tantangan besar, apalagi dengan perkembangan teknologi yang cepat. Meskipun model GPT-4 sekarang keren banget, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan buat mencapai keselarasan yang sempurna. Dia juga bilang pentingnya keterbukaan dan feedback dari masyarakat buat ngembangin AI yang aman dan bermanfaat buat semua.
Kesimpulannya, Sam tegaskan kalau OpenAI bakal terus kerja dengan transparansi dan tanggung jawab, sambil hadapin tantangan dan kritik dengan kepala tegak. Mereka percaya, dengan pendekatan hati-hati dan kolaboratif, AGI bisa jadi alat luar biasa buat ningkatin kualitas hidup manusia di seluruh dunia.